Boleh dikunjungi
Rancangan Situs oleh
(Last Update 31.07.04)
Free Web Site Counters
satu puisi,
terburai bersama air matamu.
aku mengalah pada kata-kata tertulis
bahkan terbacakan di depanmu,
karena kau ternyata tetap menangis.
harus kuredakan dengan apa tetesan air matamu, kekasih?
kata-kata dalam satu puisiku,
tampak seperti omong kosong saja, akhirnya.