Boleh dikunjungi
Rancangan Situs oleh
(Last Update 31.07.04)
Free Web Site Counters
Biasanya, keriuhan rasa tergali di depan pandang seorang pecinta. Meledak dalam gejolak rentetan harap, sejajar dengan hembusan keinginan mencumbu bayang-bayang fantasi terindah dalam nafas.
Petang itu, angin menyusup demikian lembut tak bersuara, namun aku merasa sejuk dalam pori hingga menelisik sekujur tubuh yang masih saja bernafas. Kemudian, kamu datang. Tidak banyak gerak atau kata yang mampu tersimbul dariku. Aku terdiam, seakan roh lupa pada manisnya kinetisme tubuh. Aku hanya jelang tatapan darimu dengan balas tatap, tanpa sempat menggagas apa-apa. Apa itu karena kau selayak bidadari?
Biasanya, aku akan tertawa dalam hati, ketika menemukan sosok wanita cantik. Meronta sedemikian rupa seluruh hasrat, meski tidak untuk dijabarkan dalam ramai tindak laku. Semua tetap tercuai dalam pemikiran nakal seorang lelaki yang kerap setia pada angin.
Namun petang itu, aku terdiam. Aku menemukan jeruji di atas senyuman manis tipis yang aku rasa kau sunggingkan dengan sengaja terhadapku. Berjuta, reka garis dalam kertas kosong itu. Membahana, melintasi hulu berulang kali dan membawa berita baik setiap kalinya. Apa kau datang sebagai seorang putri yang butuh pembebasan jiwa? Apa kau memang bawa jeruji itu dari tempat kau berlabuh? Kemudian, aku kosong. Aku bolong. Aku rendahkan keinginanku dan mulai berpikir.
Kau adalah wanita yang mampu menjadikan sejenak diam. Seperti bukan pesona, melainkan kewajaran dari sisi seseorang yang tidak bisa dihilangkan, melekat demikian peka.
pada jerujimu, lantas aku kabarkan sebuah kasih. Tidak berujung.