Boleh dikunjungi
Rancangan Situs oleh
(Last Update 31.07.04)
Free Web Site Counters
keras jejak matamu menusuk batinku.
aku tak memakai perisai, duhai perempuan, ketika menjemput sosokmu.
aku sepenuhnya menyerahkan rentan hatiku pada cinta
yang kuharap meluncur bebas dari jiwa dan nuranimu.
aku selalu yakin bahwa murni cinta akan menemui sebuah utopia.
dimana utopiaku kali ini adalah dirimu, perempuanku.
keras jejak matamu mencacah jiwaku.
tak pelak lagi,
kau memang disejajarkan Sang Penyelaras Rasa untuk mendampingiku.
tak pelak lagi.