Kutorehkan saja kata, pada jiwa... ______Trapped In Here...------

about . . .

Name: dhank Ari
Bdae: March 22nd
ICQ:
MSN:
Alt E-Mail: dhank_ari@yahoo.com

Boleh dikunjungi

|imajinasi kata|
|
imajinasi visual|

Rancangan Situs oleh

|F_ggie|
|
CHC|
Thursday, March 30, 2006

kutuliskan saja kata itu berulang kali di atas kertas.
lantas dibakar, lenyap sebagai abu.

terima kasih kepadamu.
atas telingamu yang tertutup.

Remembering On|12:15 PM| tutup

+ + + + +
Tuesday, March 21, 2006

kelelahan seperti tak pernah mau berhenti.
runtuh sudah geligi dan taring penahan keterpurukan.

aku jatuh.
berdebam.
namun ingin bangkit kembali.

ragaku sudah lelah.
sangat.
luka-luka sudah semakin menganga.
parah.

aku terlontar jatuh.
hempas-hempas.
namun akun tetap ingin tegak kembali,
meski mungkin untuk menjemput mati.

Remembering On|9:44 PM| tegak

kosongkan saja kulitmu dari peluh!
turunkan saja tiraimu dari teduh!

aku sungguh nyata di depanmu,
mengharap cinta buatku kuat.

Remembering On|9:38 PM| dukungan

pelanggan kesetiaanku sekarang sudah bubar.
tak ada lagi yang tersisa.
aku jadi berpikir,
mungkin lebih baik begini.

pencetus semangat perlahan-lahan mengendur.
tak lagi suntikan senjapan-senjapan.
aku kemudian berpikir,
janganlah ini hentikanku.

penggelora bahagia itu masih di depan mata,
merangsek mesra hingga ke relung paling dalam.

dan itu hanya hartaku tersempurna,
hingga ujung nafas paling muda.

Remembering On|9:38 PM| ujung nafas

+ + + + +
Thursday, March 16, 2006

perantau-perantau muda menghampiriku,
sambil melontarkan pertanyaan.

maaf saja,
pertanyaanmu tak bisa kujawab sekarang.
dulu mungkin, tapi tidak sekarang.

perantau-perantau muda bilang mereka mengenaliku,
sambil mendecakkan kekaguman.

maaf saja,
aku tak peduli dengan semua popularitas.
dulu tak sengaja, kini kuhindari.

Remembering On|9:07 PM| perantau

aku menyerahkan kartu nama.
padamu.
dua kali.

atau bahkan tiga kali?
aku lupa.

aku memberikan peluang.
padamu.
berulang kali.

atau juga tanpa batasan waktu?
dimana aku hanya bisa menunggu.

aku memberikan hatiku.
padamu.
satu kali.

jadi,
aku tunggu kedatanganmu lagi
di tepi sungai pembatas dua negeri,
untuk selamanya.

Remembering On|9:03 PM|

kambuh.
poles asmara dan kegilaan sesaat, melandaku lagi.

asmara telah kambuh.
dan aku merasa tak punya obatnya.

Remembering On|9:01 PM| kambuh

keningku mendadak mati,
tak mampu jemput rasa, dari kecupanmu.

keningku memang jauh,
dari sujud-sujud di atas sajadah.

Remembering On|8:59 PM| kening yang mati

+ + + + +
Sunday, March 12, 2006

sebagai kenangan yang terindah,
aku berani mengajakmu ke atas bukit
dan bercinta di sana hingga puas,
hingga lelah dan wajah terhias oleh senyum.

tapi,
setelah itu aku harus pergi.

Remembering On|6:29 PM| kenangan terindah

besok
di depan gereja

besok
di utuh rasaku padamu

besok
jika aku belum mati

Remembering On|6:27 PM| besok

aku kerahkan tiupan angin dari dalam bumi
untuk bersihkan noda-noda cinta yang menggunung
dan terlalu gagah mencantumi pelosok-pelosok rasa.

diantaranya, noda-noda yang kamu sebarkan...
begitu saja.

aku ingatkan seluruh dewa dari luas alam yang alami
untuk pertahankan kesucian ranah terbaik yang agung
dan terlalu sayang untuk diperas hingga tak bersisa.

diantaranya, ranah-ranah yang pernah kamu singgahi...
di situ saja.

Remembering On|6:21 PM| drama teras 4

baik saja jika kau tempelkan peringatan di dahiku.
namun baik saja pula jika kau rendahkan suaramu,
saat menegurku.

ingin segera kukulum saja kata-katamu
dan kata-kataku yang terlanjur mengudara
dan membuat sakit.

ingin segera kukatakan pada seluruh kujur alam dan religi,
bahwa aku telah mengerti,
jadi tolonglah aku...

Remembering On|6:19 PM| drama teras 3

+ + + + +
Friday, March 10, 2006

pendulum cinta dalam nurani telah mati,
tertusuk sembilu yang muncul berkali-kali,
entah dari langit mana.

pembangkit keinginanku untuk mendekati Tuhan pun luntur,
hanyut dan luluh menjadi satu,
meski entah ke samudra mana akan bermuara.

tapi aku tak ingin mati dalam balutan dosa,
meski tak tahu persis harus menginjak pijakan yang mana.

aku pun memilih tertawa
dalam seruputan kopi susu hangat setiap pagi
di teras rumah yang kian berantakan,
sampai nanti aku tertampar dan sekarat.

Remembering On|3:16 PM| drama teras 2

biduan lama resah memang saat nyanyikan lagu cinta
air mata tumpah longsorkan bedak,
redupkan tuntas seluruh kecantikan palsu.
tinggalkan cahaya alami yang nampak pudar sore itu.

biduan lama kemudian memintaku
untuk menuliskan syair lagu pribadi, tentang cinta.
"hanya untuk kunyanyikan sendiri. tak akan kupublikasikan," katanya.
aku mengangguk saja, tak keberatan.
apalagi, aku pernah mencintainya dulu, 20 tahun yang lalu.

apa resah cintamu karena kecewa?
atau karena aniaya rasa oleh sosok tercintamu?

aku ingin sekali bertanya, kepadamu.
juga kepada bapakku.

Remembering On|2:53 PM| drama teras 1

+ + + + +

Photobucket Photobucket