Kutorehkan saja kata, pada jiwa... ______Trapped In Here...------

about . . .

Name: dhank Ari
Bdae: March 22nd
ICQ:
MSN:
Alt E-Mail: dhank_ari@yahoo.com

Boleh dikunjungi

|imajinasi kata|
|
imajinasi visual|

Rancangan Situs oleh

|F_ggie|
|
CHC|
Tuesday, August 10, 2010

tawamu lalu surut
karena jiwa yang terparut

tanganmu tak lepas dari raga
tapi seakan hilang terbawa pilu rasa
yang kerap ingin menggapai mimpi.

Remembering On|10:36 PM| surut tawa

menjelang lelap,
lepas lelah yang rawan.

beri aku waktu untuk mencuri lagi ketenangan
diantara nafas-nafas yang hiruk
dan bergesekan

seperti ruas bambu yang tajam

Remembering On|10:34 PM| mencuri malam

otot serasa mendekam dalam duka
lelah luar biasa

Remembering On|10:33 PM| lelah

semarak kerinduan
yang bertumpu pada isyarat-isyarat milik kita saja.

gendang terus ditabuh
dan seruling terus menelisik ujung telinga kita

yang menanti melodi.

Remembering On|10:30 PM| rindu ditengarai melodi

kendati rusuh menjaga ketenangan,
tak pelak lagi menggelisahkan.

tak layak mentari
yang datang hampir pasti.

tak layak bulan
yang terus setia pada malam.

Remembering On|10:26 PM| rusuh yang bersembunyi

renyah mengunyah pagi.
coba titiskan keceriaan
jelang terik yang runyam.

teramat runyam.

Remembering On|10:25 PM| runyam

melepas jaring pada laut yang tepat.
pada laut yang hanya menyukai
umpan teragung mereka.

tanpa pernah ingin menguap bersama dulu
menjadi awan
untuk kembali sebagai air hujan
yang membasahi bumi yang kering.

laut yang oportunis.

Remembering On|10:23 PM| laut oportunis

runut mata penuh semangat,
menyegarkan.

sungguh.

ingin segera catatkan apresiasi
pada jiwa-jiwa pejuang yang manis.

sambil bisik optimis
jika dunia akan lebih baik

dan kita baik-baik saja.

Remembering On|10:21 PM| semangat, teman!

meniti jendela kecil di depan mata,
untuk mencari sejuta terang mentari
atau bulan

menatap dirimu dari kejauhan,
seperti bisa menyentuhmu

kapanpun kumau

Remembering On|10:20 PM| kamu di ujung pelupuk

genjot terus peluh asmara,
lantas berteduh di rindang damai

yang selalu kau tuju
saat lelah.

angin kan mencarimu
untuk menyapa,

hingga mungkin kau lelap
sambil tersenyum.

Remembering On|10:16 PM| peluh lelah karena asmara

+ + + + +
Monday, August 09, 2010

serasa rancu
pada gincu-gincu palsu
yang memabukkan.

ingin kupindahkan saja kanvas
dan melukis wajah-wajah manis
pencuat senyum yang jujur.

aku ingin sang hidup berwarna,
melebihi gincu yang kerap menempel
pada sang pencetus dosa,
benci
dan dengki.

Remembering On|9:45 PM| rancu gincu

titip salam saja
pada jutaan malam kelam.

bukan tak ingin kutengok
dan lantas melewati masa-masa
yang kau bilang seronok.

aku hanya sedang mencari jutaan malam bercahaya,
yang penuh dengan senyummu

yang tak pernah maya.

Remembering On|9:44 PM| senyum nyata (mu)

sungguh tak bisa
menengok jauh ke belakang
jika hanya ingin menaburkan air mata.

sungguh malu pada jiwa
yang terus ingin beranjak maju
dan merendah.

jadi biarkan aku terbang
di atas permadani,
dan melihat semuanya dari balik awan
yang kadang terbang rendah
dan bersahabat.

Remembering On|9:42 PM| malu masa lalu

seperti bisa membawa senyumanmu
dalam kotak musik yang terbuka.

melodi terus masuk manis,
sambil kau juga tak lelah

menusukkan rindu

Remembering On|9:41 PM| kotak musik rindu

penggalan sukma
yang mengikuti nafas-nafas
memburu penuh ambisi

hingga lupa pada suci
dan kedamaian
yang pernah mereka sentuh

meski hanya sebentar saja

Remembering On|9:38 PM| ambisi terasi

Telur telah menetas,

dan berharap tuk dapat terbang tinggi

dan kulihat seluruh dunia dari langit


yg ingin segera kupinjam.

Remembering On|9:33 PM|

Satu langkah bisa giring pada penyesalan.

Bahkan hingga berkali2.

Beruntung bisa kutunaikan dgn segelas kopi manis.

Remembering On|9:32 PM| satu langkah

+ + + + +

Photobucket Photobucket