Kutorehkan saja kata, pada jiwa... ______Trapped In Here...------

about . . .

Name: dhank Ari
Bdae: March 22nd
ICQ:
MSN:
Alt E-Mail: dhank_ari@yahoo.com

Boleh dikunjungi

|imajinasi kata|
|
imajinasi visual|

Rancangan Situs oleh

|F_ggie|
|
CHC|
Thursday, July 28, 2005

gelegar hampa bentur keras pikiran terjagamu.
kamu lendotkan susunan tubuh kokohmu itu pada kepasrahan,
seakan mati sejuta rasa.
kamu peot dalam usiamu yang sungguh masih sangatlah muda.

kering, hampa yang merasuk dirimu itu!
kering, kawan!

kenapa kau sumbang siksa itu terus dan terus?
kenapa kau seakan lupa bahwa kau memiliki dia, seseorang yang kau cinta?

seseorang yang kau cinta
tak akan pernah memberikanmu kehampaan,
meski hati cinta asmaranya tak pernah tertuju padamu.

Remembering On|1:55 AM| hampa

lelah meski siang masih panjang
lelah dan ingin sekali rebah berbaring di ranjang

aku mungkin terlalu dini terbangun
tapi apa aku salah ketika memilih untuk menghidupi keluargaku dengan duit yang halal?

lelah kini sudah terlalu
dan sulit ditahan lagi
hingga aku memilih pulang meski terik belum menyentuh titik lelahnya

Remembering On|1:54 AM| pulangku lintasi senja

+ + + + +
Wednesday, July 20, 2005

tak kuasa aku berikan sebuah surga,
jika tak ada percaya rasa darimu.

tak kuasa aku melindungimu,
ketika aku hanyalah penjaja omong kosong belaka di benakmu.

tak kuasa aku berjalan beriringan denganmu,
jika tak berangkat dari sisi mula yang sama.

Remembering On|4:15 AM| kenyamanan

palsu menggarami seluruh tawar senyummu.
aku mendadak muntah,
tentu atas sebuah alasan.

kalau saja aku tahu jika jejakmu meninggalkan kotoran yang menjijikan,
aku sudah siapkan tirai-tirai pelindung niat murniku akan penyantunan rasa.
bahkan mungkin,
kau tidak akan pernah hadir dalam pilihan sebuah kerjasama.

Remembering On|4:08 AM| bentur

+ + + + +
Sunday, July 17, 2005

andai boleh raga ini melayang
dan menjemput sebuah cinta,
maka tak akan kupikirkan lagi daratan
dan kunikahi langit sebagai landasan penguat rasa cintaku.

Remembering On|12:31 PM| terbang

apakah nyata seluruh ciumanmu itu?

seluruhnya seperti sebuah sandiwara besar,
pencetus segala kepura-puraan.

aku tidak tahu pasti tentang seluruh ujung hari,
termasuk pada keterangan bahwa kau selalu ada di waktu-waktu itu.

Remembering On|12:24 PM| bingung diri

liukan rasa dalam diriku sebenarnya sederhana saja.

sanjungan terhadap jiwa, buai pada hati,
atau jujur tentang cinta,
semuanya dapat aku atasi hanya dengan mendapati dirimu di sampingku.

letupan keputusan dalam nafas harianku pun terutama karenamu.

kebersamaan kita rupanya berhasil menorehkan sebuah keinginan suci.
aku seakan tak percaya bahwa cinta dapat menggiringku pada utopia rasa,
sehingga aku tak pernah ragu akan keputusanku,
untuk hidup bersamamu selamanya.

(puisi yang dibuat khusus untuk pasangan berkasih Decil-Ilham)

Remembering On|12:20 PM| kebersamaan di lintas rasa

lelaki matang berwibawa memberikan celoteh manja tentang sunyi.

hampir selusin perempuan muda,
duduk termenung di pinggir sungai
dengan mata yang tak lepas dari muka sang pembicara.

tak ada bunyi gaduh yang terlalu,
selain gemericik alir air dan sesekali desir angin atau kicau burung.
tak ada kemurungan,
melainkan butir-butir konsentrasi seakan tak ingin tertinggal satu kata pun.

lelaki matang terus berbicara tentang kesunyian.

hampir senja waktu bergulir,
menuturkan sebuah peringatan bahwa sebentar lagi gelap
sementara omongan belum lagi mau kering.

tak ingin beranjak dari duduknya, seluruh perempuan itu.
begitu pula sang pembicara yg kerap terbius nuansa kesunyian yang dibuatnya sendiri.
tak ingin pula lelaki itu menuliskan sebuah harap,
bahwa salah satu diantara perempuan itu akan menuntaskan kesunyiannya.

lelaki matang lantas lenyap dimakan malam.
sementara hampir selusin perempuan muda usia itu tetap termangu tak mau bergerak,
terpesona oleh manisnya kesunyian,
hingga tak peduli lagi pada lelaki matang penebar cerita kesunyian.

Remembering On|12:07 PM| syair lelaki kesunyian

aku menyongsong ramai ucap tentang tanah harapan,
sambil menjejalkan hangat pada kedinginanku yang paling parah.

di belah genggamku,
sesekali aku lihat lagi seluruh drama berkasih kita.
aku tatapnya terus tanpa berhenti,
sehingga aku dapat terus melegakan sesak nafasku
dan lanjutkan langkah.

Remembering On|9:23 AM| land of hope

+ + + + +
Friday, July 15, 2005

belikan aku sebilah pedang penghunus mata batin terbaik!
aku lelah membiarkanmu tersiksa dengan seluruh kebodohanku.

belikan aku sehampar permadani pemicu jejak-jejak terbaik!
aku lelah membawamu berjalan dalam jutaan kerikil pembuat sandungan.

belikan aku alat tenun penyusun rangkai kain pelapis badan yang terbaik!
aku lelah melihatmu kedinginan sambil menggapai-gapai pelindung badanmu.

Remembering On|4:53 AM| manusia bodoh

aku akan menjadi tulang punggungmu.

menembus jalanan sepi dan gelap itu,
bahkan dalam cuaca yang sangat tidak bersahabat sekalipun.

ketika kau melepas senyum, seiring suasana hatimu,
maka disitulah aku mendekap surga.

Remembering On|4:44 AM| pangkal pundak rasa

desir waktu yang kau lewatkan riuh rendah bersamaku,
aku jamin akan memberikan sebuah utopia hati.
meski mungkin baru akan kau sadari nanti,
setelah kau menempati kesendirian tanpa diriku.

kata-kataku yang pernah kau tancapkan pada indera pendengaran hati dan jiwamu,
aku rasa akan terus mengendap disana tanpa pernah bisa kau hapus dan buang.
bukannya aku terlampau percaya diri,
namun karena aku yakin sekali pada murni dan tulusnya kata-kataku itu.

kamu memang pernah terdiam.
kamu pernah juga memikirkan untuk berlalu dalam kesunyian.

kamu pernah menunduk malu akan pilihan pergi itu,
sehingga aku memberi putusan pada hatiku
untuk tidak lagi berdecak kagum pada imbalan akan cinta.

kamu pun pernah tahu bahwa aku mencintaimu sangat.
entah kenapa, kau mendadak melupakan itu.

Remembering On|4:27 AM| jalanan sepi

hendak menjemput dirimu dimana sekarang?

aku sudah melaut berpuluh purnama hingga layar itu lelah
dan sudah hampir terkoyak habis.
mata telah bertahan atas sepi-sepi penusuk,
atas kerinduan akan lekuk tingkahmu.

hendak menggagas genggam tanganmu dimana lagi sekarang?

aku datangi pelabuhan terakhir yang pernah kita sepakati bersama
dan kau masih saja tidak disana.
apakah kamu tahu betapa batu karang itu selalu siap setiap saat mencengkram tubuh sampanku dan menyudutkanku pada tipis udara hingga tenggelam?

hendak aku simpan dimana lagi seluruh harapanku terhadapmu?

aku berjalan atas agungnya kata-kata.
aku menitikberatkan pemikiran terbaikku pada sebuah janji.
apa aku salah jika aku telah mempercayaimu selayak dewa,
terutama atas pilihanku tentang mengasihi dirimu?

hendak dilempar kemana seluruh adegan berkasih dalam bayangku sekarang?

aku kemudian melakukan hal-hal yang tidak perlu.

Remembering On|4:16 AM| alih tuju rasa

+ + + + +
Tuesday, July 12, 2005

lewat kaca mataku,
aku kemudian menganggap bahwa kau adalah penghianat.

tingkah-tingkah manis kau gerai,
di depan seluruh punggawa negeri.
senyum-senyum sandiwara kau rekahkan,
kepada pada pembuat keputusan negeri.

namun kau renggut celah-celah pembobol keutuhan negeri,
dan simpankannya untuk dirimu sendiri.

Remembering On|12:32 PM| penghianat

kata-kata itu telah membuatmu termahsyur,
diantara seluruh keluarga kerajaan.
makan, kau tidak pernah kurang.
pundi, kau selalu diberi.

kata-kata itu namun telah membuat istrimu pergi,
dan tak dapat kau cegah
atau sekedar menjelaskan seluruh asumsi itu
dengan kata-kata.

Remembering On|12:18 PM| drama kata

+ + + + +
Wednesday, July 06, 2005

sudi jejak pandang terbarumu itu tetap padaku,
bukannya malah mencari rerumput lain yang mungkin saja,
dan mungkin saja lebih hijau.
atau lebih hembus segar pada riang-riang tawa hati.

sudi hati lembut terlekatmu itu tetap untukku,
bukannya malah menempel coba-coba pada dedinding yang lain,
yang mungkin saja memberi landasan kesat terbaik
atau setidaknya mampu menahan keterjatuhan sekujurmu.

sudi setapak dari jalan kesempatan itu hanya kau bukakan sekali,
untuk selanjutnya kau tutup bagi kendara-kendara jiwa yang lain.

sudi kiranya buah manis itu hanya hau suguhkan untukku saja.

Remembering On|2:39 AM| sudi (mu)

pernah suatu hari dulu seorang cinta berujar pelan,
'kata-kata itu terbatas. lihat saja mataku.'
lantas kubalas,
'kata-kata mungkin terbatas, tapi tidak pernah
menyurutkan tinta-tinta itu untuk tertulis,
menuliskan kesan-kesan terpenting dirimu.'

tak ada persetujuan ataupun pertentangan.
diam saja.
sehening halusnya tanah surgawi.

tak ada yang bisa menghentikanku untuk menguntai kata-kata,
memanjakan hati dengan kata...

seperti katamu,
bercinta dengan kata-kata..

Remembering On|1:15 AM| pernah suatu hari

kilas semburat pagi lantas menyala.
aku meregang, lontarkan nafas kerinduan.

kosong tercuai di tengah keramaian.
aku menghilang, menjumpai hampa.

Remembering On|1:13 AM| diam

+ + + + +
Friday, July 01, 2005

tabuhan kerinduan.
aku menggadaikan obrolan terbaik bersama angin.
mereka lupa,
bahwa bukan hanya angin yang bisa menghembus urat rasa dalam batin.

Remembering On|8:36 AM| kangen

Image hosted by Photobucket.com
roda itu terus berputar menapaki senja
dalam selindungan kain serupa jilbab,
aku mengikuti tuntutan batinku akan Tuhan.

tepat di waktu lembayung menandai maghrib,
aku akan menjajarkan bebunyian nada Quran dalam telinga nuraniku,
untuk didengar bersama olehku dan Tuhan.

Remembering On|8:32 AM| jelang baca kitab suci

Image hosted by Photobucket.com
terhampar saja, tanpa kau rengguti kesepianku
tanpa kau sempat pikir untuk dampingi

terhampar saja, seakan aku telah uzur
dan tak mampu menoreh cerita kasih lagi

apa aku renta, kekasihku?
sehingga tak mampu lagi mengajakmu kelilingi indahnya samudra,
tak mampu lagi menggelayutkan kebahagiaan?

sehingga di senja indah inipun, kau tak ingin berbagi denganku?

Remembering On|8:31 AM| terhampar saja

Image hosted by Photobucket.com
ada kayuh sampan kemudian tambat
ada pula gemerutuk mesin motor penglaju perahu,
yang kemudian senyap ketika labuh pada dermaga

aku melonjak kegirangan
memuaskan baya diriku sebagai bocah
seperti lupa pada seluruh peluh,
yang kuciumkan baunya dari para kuli pengangkut bebarang berat-berat itu

aku kemudian teringat Bapak
tapi lantas aku lupa lagi
karena memang ingin kukubur habis kemiskinanku itu
berlalu dari pikiran egoisku ini

Remembering On|8:28 AM| dermaga terjungkit nuansa

Image hosted by Photobucket.com
jenjang.

tetap saja dia melihat dirimu dengan telanjang
meski kau telah bajukan seluruhmu dengan harta

rentang.

tetap saja dia melihatmu dengan ketulusan
meski kau datang dengan segudang pikiran mengakali

tatapnya memang tatap lelaki tua
namun diselimuti oleh sebuah kejujuran

Remembering On|8:25 AM| tatap lelaki tua

Image hosted by Photobucket.com
serentak, cahaya ajaibmu mendongak
meluap tak tertahankan
pada suatu senja bebas, tanpa batas

aku diam,
dan hampir tersiksa oleh air mata

aku diam,
dan hampir terperosok dalam kenangan pencokok cerita mengharukan

Remembering On|8:23 AM| luap senja

Image hosted by Photobucket.com
beriringan melodi
seakan ingin memecahkan kantung air mata haru

mencapai harmoni
menggulingkan seluruh resah dan gundah

Remembering On|8:17 AM| penyuling senja

+ + + + +

Photobucket Photobucket