Boleh dikunjungi
Rancangan Situs oleh
(Last Update 31.07.04)
Free Web Site Counters
Tulisan Terdahulu
bila rembuk rasa adalah haram,
maka lebih baik aku pergi.
tak ada diskusi membuatku muak.
menjadikanku budak.
biar rindu menjadi senyuman saja.
kendali hati sudah mati.
pemegang mutlak rasa sudah tak kuasa.
apa kamu ingat sebuah malam tak berguna,
di ujung warung gelap dan tak berpelanggan lagi?
di situlah kau pertama menjambak batin kasihku.
di situlah kau pertama menuturkan janji kegelisahan rasa.
apa kamu ingat apa jawabanku atas tanya terpentingmu itu?
aku jawab :'Ya!', bukan?
lantas,
tak lah adil jika kau bebankan keruntuhan rasa itu padaku.
aku tak tahu banyak tentang kita, sungguh!
aku hanya terbius oleh opium pilihanmu di malam tak berguna itu.
jam tujuh pagi.
kau terkapar menantikan cinta.
tapi ketuk tak juga datang,
hingga kau tertidur tanpa makan.
lantas datang lelaki muda,
bukan sebagai seorang pangeran.
kau tengadah mengharap ciuman,
namun dia kepal tangan dan pukulmu keras.
jam sepuluh pagi kau terkapar,
tak lagi menantikan cinta.
bodoh.
tersendat bibirku di akhir perasaan asmara.
pada lembar pengaduanmu pada Tuhan,
dengan sengaja kau sisipkan kebohongan.
konyol.
kau baru saja membuka jalan tamparan,
untuk mendarat tepat di batinmu.
tak mampu lagi mencumbu.
tak hendak lagi merayu.
celah agungmu juga semakin suram.
aku tak kuasa menahan gelap,
bahkan kesepian.
haruskah kita merangkul sepi kita masing-masing?