Boleh dikunjungi
Rancangan Situs oleh
(Last Update 31.07.04)
Free Web Site Counters
Tulisan Terdahulu
gila.
kamu sudah gila.
tak mungkin kurentangkan tangan
di tengah hiruk pikuk pasar yang aduhai
di tengah desak padat penumpang kereta
kau bilang, aku harus memelukmu segera.
kau bilang, rentangkan tanganmu dulu, lantas peluk erat jangan sampai lepas.
apa kamu sudah gila?
aku tak mungkin memelukmu begitu saja,
karena aku belum mengenalmu selain lewat asumsi pemikiran
yang kerap kulontarkan kepadamu.
ditanggalkan seluruh pakaian hingga telanjang.
aku sudi memuji diriku sendiri.
merangkap lelah dan cita,
diusungkan seluruh kecupan hingga terangsang.
dibincangkan seluruh kebersamaan hingga terlarang.
disidangkan seluruh laporan hingga terkekang.
dosa.
di luar norma.
sembunyikan agama.
dosa.
meski mereka tak merasa.
reraga belum ingin larut
dalam kesedihan yang tidak berujung.
aku ajak ruh-ruh sahabat lama,
merecoki malam-malam, pagi-pagi yang biasanya hanya ditemani kopi.
aku angkat semangat itu lagi,
lebih tinggi dari langit.
aku ingatkan sekali lagi,
bahwa aku tak akan terjatuh.
saat menemuimu di ujung hari,
di tengah desir pasir yang tak pernah berhenti.
tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat.
aku sendiri sudah lupa,
siapa aku, siapa kamu, siapa pacarmu,
dalam arti pemahaman rasa, bukan fisik
atau sekedar nama.
tujuh tahun belum juga terlalu lama.
aku masih bisa merasakan tawa yang nyaris sama,
pikir yang nyaris sama.
atau apa memang kesan-kesan itu adalah kekal?
biarkan dia menangis, diriuhi duka dan air mata.
biar cinta semakin menyakiti hatinya hingga sobek koyak.
biarkan nanti dia 'didatangi'.
aku sebenarnya pun ingin menekan lembut pundaknya.
melunturkan duka
atau bahkan menitipkan semangat.
tapi apa boleh dikata?
cinta tak pernah memberikan rasa yang sama.
tak bertambah kata-kata,
mengguyur saja hujan yang tak pernah terlalu deras.
tak bergegas langkah-langkah,
berguling saja gulung-gulungan yang tak pernah ingin segera sampai.
tak berderet senyum-senyum,
berkomat-kamit saja reruntuhan ucapan yang tak pernah antri.
tak bercinta tubuh-tubuh,
bergoyang saja tanpa busana yang tak pernah terlalu bergairah.
saat ramai gulingkan jenuh rasa.
saat rindu warnakan gelap total jiwa.
saat aku mencium keningmu.